Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 02:24:58【Kabar Kuliner】029 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(79181)
Artikel Terkait
- Satu oknum Polda Bali ditetapkan sebagai tersangka kasus TPPO
- Album Asia: Laos sambut Festival That Luang
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
- Musim pancaroba pengaruhi turunnya daya tahan tubuh
- Dokter tegaskan pentingnya pencegahan osteoporosis sejak dini
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
- AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa
- BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja
- Solar subsidi denyutkan nadi nelayan Indramayu untuk menjemput rezeki
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun

Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG

BNPT: Sekolah jadi wadah pembentukan karakter bangsa cegah terorisme

Sentuhan inovasi berbasis tradisi di desa wisata Majalengka

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel

8 ragam kuliner khas Halloween dari berbagai negara dan tradisinya

BLACKPINK puji antusiasme penggemar Indonesia